Inovasi Teknologi Dalam Proses Pembuatan Batik

Batik tak pelak lagi merupakan salah satu identitas terkuat bangsa Indonesia. Begitu kuatnya identitas ini sehingga penggunakaan kata “Batik”, yang berasal dari bahasa jawa ambhatik, “yang berarti menggabungkan titik titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar”.

Teknik pembuatan batik pada kain dengan menggunakan malam dan canting telah di kenal di Indonesia sejak jaman kerajaan majapahit pada masa pemerintahan Raden Wijaya di akhir abad ke 13 dan mencapai kepopularnya di abad 18 dan 19. pada saat itu batik dibuat dengan menggunakan teknik tulis atau mode tulis. Batik cap baru dikenal di awal abad 20 setelah perang dunia I, sekitar tahun 1920an.

Proses pembuatan batik merupakan masalah utama untuk pembyatan batik. Seperti diketahui proses pembutan kain batik memakan cukup banyak waktu. Selembar kain batik tulis rata rata membutuhkan waktu 2 hingga 3 bulan sedangkan batik cap membutuhkan waktu setidaknya 2 hingga 3 hari saja.

perkembangan jaman yang dangat signifikan, dan peminat batik yang sangat banyak hingga mengurangnya perajin batik tulis sangat sulit untuk mendapatkan kain batik dalan jumlah yang sangat banyak dan permintaan pasar yang sangat meningkat tinggi.

Sehingga metode batik Cap ini, sudah tidak memberatkan pengrajin batik di Indonesia, hanya dengan membuat pola dan menggambar motif batik terlebih dahulu. Dan bisa memilih pola cap mana yang akan di produksi dan di cetak di atas kain.

Batik cap memberikan ruang untuk memperkenalkan motif motif tradisional Indonesia ke dalam dunia fashion modren. Deasiner fashion Indonesia mengambil inspirasi batik tradisional untuk menciptakan desain yang kreatif dan inovasi.

Karya karya batik cap ini sering kali dipamerkan dalam fashion shoe Internasional, meningkatkan citra batik sebagai bagian dari industri mode global.

itulah alasan singkat mengenai sejarah batik cap yang saat ini lebih banyak di gunakan oleh pengrajin batik di Indonesia.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*